9TH ASEM SUMMIT, LAO (5-6 NOVEMBER 2012) Update |
|
|
|
Ditulis Oleh Rachmi Hertanti | |
Wednesday, 07 November 2012 | |
presence in Asia in order to maintain its leading role in the world
economy”[1]
Penggalan
kalimat diatas merupakan pernyataan yang dikeluarkan oleh Komisi Masyarakat
Eropa (Commission of The European
Communities) dalam laporannya kepada dewan (council) Masyarakat Eropa pada
tahun 1994 yang berjudul “Towards A New
Asia Strategy”.
Laporan
tersebut dibuat terkait perkiraan World
Bank pada saat itu yang memastikan bahwa pada tahun 2000 separuh dari
pertumbuhan ekonomi dunia berasal dari Asia Timur dan Asia Tenggara yang
kemudian mengantarkan pada perubahan peta kekuatan ekonomi dunia.
Dari
strategi ekonomi tahun 1994 tersebut bisa dilihat bahwa Uni Eropa telah
menjadikan Asia sebagai prioritas dalam seluruh kebijakan ekonominya. Sebisa
mungkin Uni Eropa melakukan kerjasama ekonomi, politik, dan sosial budaya
dengan Asia secara komprehensif sejak era 1990-an, dimulai dengan kerjasama
ekonomi secara bilateral dengan beberapa negara besar di Asia seperti, China,
Jepang, Korea Selatan, dan India yang kemudian secara regional Uni Eropa juga
telah melakukan komunikasi secara intensif terhadap ASEAN untuk menjalin
kerjasama ekonomi.
Dalam
perkembangan saat ini Uni Eropa masih secara gencar memaksakan pengikatan
kerjasama ekonomi melalui Free Trade
Agreement (FTA) dengan beberapa negara khususnya negara-negara ASEAN. Indonesia
salah satu negara yang saat ini sedang dalam proses pembahasan FTA dengan Uni
Eropa yang bernama Indonesia-EU
Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
Perkiraan
World Bank tersebut pada akhirnya menjadi
kenyataan. Saat ini kekuatan ekonomi dunia telah mengalami perubahan dengan
China sebagai kekuatan ekonomi terbesar di dunia setelah mengalahkan Amerika
Serikat. Terlebih lagi Asia saat ini, khususnya ASEAN, telah menjadi pusaran
ekonomi dunia yang menyediakan pasar, tenaga kerja produktif, dan raw material untuk kebutuhan produksi.
Berdasarkan
dari dokumen strategi ekonomi Uni Eropa tahun 1994 tersebut kemudian mengantarkan
Uni Eropa untuk melakukan dialog dengan negara-negara Asia guna memperkuat
hubungan diantara kedua kawasan ini khususnya dalam meningkatkan kerjasama
secara signifikan dalam bidang ekonomi dan politik. Perwujudan dialog tersebut
tertuang dalam Asia-Europe Meeting
(ASEM) yang pertama kalinya digelar pada tahun 1996 di Bangkok, Thailand.
|